Mengingat dan menggigihkan suasana ke harmonisan yang menjalin persatuan
keberagaman corak, tanpa henti-hentinya sangat luar biasa tanpa bisa diukir
oleh kata-kata yang terapung dalam limbah warna warli aliran sungai yang
menjadi pusat atau titik penyatuan. Dilihat dari ekspresi kawan-kawanku yang
tepatnya tanggal 29 mei 2012 ini kita menyaksikan Nobar (Nonton Bareng)
bersama-sama pelataran ISIF (Institut Studi Islam Fahmina) cirebon.
Awalnya terlebih dahulu filem di putar oleh salah satu panitia Nobar yang
dihadiri oleh berbagai warna dan corak atau atribut masing-masing dari Pelita
sendri yang ter gabung dari berbagai agama, tetapi kental dengan kebersamaan
yang begitu erat. Mimik atu ekspresi semuanya tertuju sebuah layar tanpa satu
pun yang berpaling, pertama judulnya hanya sederhana sekali sebagai sebuah
pikiran atau simbol lebih tepatnya tetapi itu cukup merepotkan buat saya yang
hanya dalam satu kode atau sandi yaitu “?” (tanda tanya) simpel sekali buat judulnya,
kelihatannya sepeleh awal aku mendengarnya. Ah mungkin hanya filem biasa saja,
tidak ada ketertarikan sedikit pun tetapi seperti di judulnya itu sebuah “?”
(tanda tanya itu yang membuat pikiran saya melambung tinggi, hayalanku tertuju
satu titik setelah salah satu anak pelita menyautkan salah satu alur ceritanya.
Katanya tentang “keberagaman”, wah pikiran saya langsung mencari-cari konsep
tentang keberagaman itu sendri.
Masih adakan keberagaman tanpa tercecer, bermusuhan, saling serang dan
pemboman itu semua sangat tidak manusiawi dimana Bineka Tunggal Ika yang di
ulu-ulukan yang berbunyi “berbeda-beda bangsa tetapi satu jua” dimana rasa
keperdulian dan rasa kerukunan. Di filem ini mencirikan suatu desa yang mana
kental sekali berbagai agama. Begitu juga dengan keberaman kawan-kawan pelita
yang begitu hangatnya di pelataran Isif.
Agama-agama yang mana miskipun ada pertentangan saling menyela satu sama
lain yang mana itu terjadi dengan kenyataannya saling kecurigaan dan saling
menghina satu sama lain hanya karna agama tetapi pemicunya hanya satu
kepercayaan antar manusianya itu sendri yang tidak mau membuka perbedaan dalam
kesamaan. Bila dihayati sebetulnya tiap agama sangat lah baik semuanya tiap
ajaran agama mengajarkan saling tolong menolong menekankan kerukunan tanpa
harus menjadi jarak antara agama dan saling merendahkan hati tidak saling
menyombongkan agama masing-masing bahwa ini paling benar menurut mereka
manusianya, padahal Tuhan sudah merencanakan semuanya, semua agama dibentuk
oleh Tuhan adapun perbedaan itu sudah hal yang lumrah dari dulu jaman kanjeng
Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah memerangi orang-orang yang tidak berdaya
meskipun mereka beda agama.
Dengan diberikannya tontonan filem ? (Tanda Tanya)
ini menunjukan berbagai agama sekelilingnya menjadikan suatu perbedaan yang
begitu beragam dan rasa kebersamaan itu saling berkaitan yang sangat luarbisa.
Kehidupan dalam filem itu memperlihatkan banyak objek yang sebetulnya menjadi
sabjek berperan penting dan didalamnya tidak ada yang menjadi
objek yang dideskriminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar