Kamis, 13 Desember 2012

Tanda Tanya (?)


Mengingat dan menggigihkan suasana ke harmonisan yang menjalin persatuan keberagaman corak, tanpa henti-hentinya sangat luar biasa tanpa bisa diukir oleh kata-kata yang terapung dalam limbah warna warli aliran sungai yang menjadi pusat atau titik penyatuan. Dilihat dari ekspresi kawan-kawanku yang tepatnya tanggal 29 mei 2012 ini kita menyaksikan Nobar (Nonton Bareng) bersama-sama pelataran ISIF (Institut Studi Islam Fahmina) cirebon.
Awalnya terlebih dahulu filem di putar oleh salah satu panitia Nobar yang dihadiri oleh berbagai warna dan corak atau atribut masing-masing dari Pelita sendri yang ter gabung dari berbagai agama, tetapi kental dengan kebersamaan yang begitu erat. Mimik atu ekspresi semuanya tertuju sebuah layar tanpa satu pun yang berpaling, pertama judulnya hanya sederhana sekali sebagai sebuah pikiran atau simbol lebih tepatnya tetapi itu cukup merepotkan buat saya yang hanya dalam satu kode atau sandi yaitu “?” (tanda tanya) simpel sekali buat judulnya, kelihatannya sepeleh awal aku mendengarnya. Ah mungkin hanya filem biasa saja, tidak ada ketertarikan sedikit pun tetapi seperti di judulnya itu sebuah “?” (tanda tanya itu yang membuat pikiran saya melambung tinggi, hayalanku tertuju satu titik setelah salah satu anak pelita menyautkan salah satu alur ceritanya. Katanya tentang “keberagaman”, wah pikiran saya langsung mencari-cari konsep tentang keberagaman itu sendri.
Masih adakan keberagaman tanpa tercecer, bermusuhan, saling serang dan pemboman itu semua sangat tidak manusiawi dimana Bineka Tunggal Ika yang di ulu-ulukan yang berbunyi “berbeda-beda bangsa tetapi satu jua” dimana rasa keperdulian dan rasa kerukunan. Di filem ini mencirikan suatu desa yang mana kental sekali berbagai agama. Begitu juga dengan keberaman kawan-kawan pelita yang begitu hangatnya di pelataran Isif.
Agama-agama yang mana miskipun ada pertentangan saling menyela satu sama lain yang mana itu terjadi dengan kenyataannya saling kecurigaan dan saling menghina satu sama lain hanya karna agama tetapi pemicunya hanya satu kepercayaan antar manusianya itu sendri yang tidak mau membuka perbedaan dalam kesamaan. Bila dihayati sebetulnya tiap agama sangat lah baik semuanya tiap ajaran agama mengajarkan saling tolong menolong menekankan kerukunan tanpa harus menjadi jarak antara agama dan saling merendahkan hati tidak saling menyombongkan agama masing-masing bahwa ini paling benar menurut mereka manusianya, padahal Tuhan sudah merencanakan semuanya, semua agama dibentuk oleh Tuhan adapun perbedaan itu sudah hal yang lumrah dari dulu jaman kanjeng Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah memerangi orang-orang yang tidak berdaya meskipun mereka beda agama.
Dengan diberikannya tontonan filem ? (Tanda Tanya) ini menunjukan berbagai agama sekelilingnya menjadikan suatu perbedaan yang begitu beragam dan rasa kebersamaan itu saling berkaitan yang sangat luarbisa. Kehidupan dalam filem itu memperlihatkan banyak objek yang sebetulnya menjadi sabjek berperan penting dan didalamnya tidak ada yang menjadi objek yang dideskriminasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar